Komunikasi organisasi

Nama : Yusrizal
Kelas : AP 4B
Tugas : Resume komunikasi interpersonal

A.Pengertian Komunikasi Interpersonal
komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih, yang biasanya tidak diatur secara formal . Dalam komunikasi interpersonal, setiap partisipan menggunakan semua elemen dari proses komunikasi . Misalnya, masing-masing pihak akan membicarakan latar belakang dan pengalaman masing-masing dalam percakapan tersebut . Komunikasi sangat penting bagi semua aspek kehidupan manusia . Komunikasi manusia dapat mengekspresikan gagasan, perasaan, harapan dan kesan kepada sesama serta memahami gagasan, perasaan dan kesan orang lain . Komunikasi tidak hanya mendorong perkembangan kemanusiaan yang utuh, namun juga menciptakan hubungan sosial yang sangat diperlukan dalam kelompok sosial apapun . Komunikasi memungkinkan terjadinya kerja sama sosial, membuat kesepakatan-kesepakatan penting dan lain-lain . Individu yang terlibat dalam komunikasi memiliki latar belakang sosial, budaya dan pengalaman psikologis yang berbeda-beda .  Perbedaan ini dapat mempengaruhi efektivitas sebuah komunikasi . Sangat penting bagi setiap individu untuk memahami simbol-simbol yang digunakan dalam komunikasi, baik simbol verbal maupun nonverbal . Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang melibatkan dua orang atau lebih . Setiap pihak dapat menjadi pemberi dan pengirim pesan sekaligus pada waktu yang bersamaan .

B.Klasifikasi Komunikasi Interpersonal
Dikutip Muhammad (2004, p. 159-160) mengembangkan klasifikasi komunikasi interpersonal menjadi interaksi intim, percakapan sosial, interogasi ataupun pemeriksaan serta wawancara .
Interaksi Intim , termasuk komunikasi di antara teman baik, anggota famili, serta orang-orang yang sudah mempunyai ikatan emosional yang kuat .
Percakapan Sosial , merupakan interaksi untuk menyenangkan seseorang secara sederhana. Tipe komunikasi tatap muka penting bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi .
Interogasi atau Pemeriksaan , merupakan interaksi antara seseorang yang ada dalam kontrol, yang meminta atau bahkan juga menuntut informasi dari yang lain .
Wawancara , merupakan salah satu bentuk komunikasi interpersonal di mana dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab .

C.Kebutuhan komunikasi interpersonal dalam organisasi
William C.Schutz yang dikutip oleh Arni Muhammad 2009, 161-165 mengidentifikasikan 3 macam kebutuhan ini, yaitu kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan diikutsertakan dan kebutuhan akan kekuasaan atau kontrol. Karena kebanyakan komunikasi dalam organisasi terjadi dalam tingkatan interpersonal , adalah penting untuk mengenal kebutuhan interpersonal yang kita punyai semua. Meskipun tiap-tiap kebutuhan itu berbeda- beda pada tiap orang atau dari satu situasi kepada situasi lain, pemahaman tentang komunikasi itu akan dapat membantu dalam berkomunikasi dengan orang lain .
Kasih Sayang Kebutuhan akan kasih sayang adalah kebutuhan untuk mempertimbangkan apakah diri kita disukai atau disayangi oleh orang lain. Dalam pengalaman hidup sehari-hari kita semua mempunyai teman atau telah melihat orang berusaha memenuhi kebutuhan ini. Misalnya disukai oleh tiap orang. Orang yang telah memenuhi kriteria ini dinamai personal. Di samping itu juga kelihatan biasa saja jika seseorang tidak sanggup memenuhi kebutuhan ini, dan orang demikian dinamakan Schutz kurang personal atau terlalu personal .
Diikutsertakan Kebutuhan merasa berarti dan diperhitungkan adalah merupakan kebutuhan interpersonal diikutsertakan. Orang-orang yang tidak berhasil memenuhi kebutuhan ini dinamakan kurang sosial atau terlalu sosial. Orang-orang yang kurang sosial tidak suka orang disekelilingnya mereka menganggap komunikasi sebagai ancaman dari orang lain.orang-orang ini sering merasa amat malu dan sangat sulit untuk menciptakan percakapan dengan orang lain dalam organisasi .
Kontrol Kebutuhan yang ketiga menurut Schutz adalah kontrol yaitu kebutuhan yang timbul karena rasa tanggungjawab dan kepemimpinan. Ada tiga tipe dari kontrol yang berbeda yaitu abdikrat yaitu orang yang karena kepribadiannya yang sangat patuh pada orang lain mereka ini tidak percaya atau sedikit percaya pada diri mereka dan sering menganggap diri mereka tidak sanggup mengerjakan sesuatu . Autokrat ialah orang yang tidak pernah cukup mengontrol, individu-individu ini selalu mencoba mendominasi orang lain. Dan demokrat ialah orang yang merasa senang apakah mereka memiliki posisi kepemimpinan atau kurang dari itu . Dengan demikian, komunikasi interpersonal sangat dibutuhkan oleh setiap orang karna setiap orang memiliki kebutuhan komunikasi interpersonal yang berbeda kita harus mengetahui kebutuhan interpersonal kita sendiri agar dapat mengubah prilaku kita yang tidak sesuai dengan lingkungan kita agar tidak merugikan orang lain .
D.Tujuan komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal mungkin mempunyai beberapa tujuan. Di sini akan dipaparkan 6 tujuan, antara lain ( Muhammad, 2004, p. 165-168 ) :
Menemukan Diri Sendiri , Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain. Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita.
Menemukan Dunia Luar , Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi interpersonal .
Membentuk dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti , Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain .
Berubah Sikap dan Tingkah Laku , Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi interpersonal .
Untuk Bermain dan Kesenangan , Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pecan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan kita .
Untuk Membantu , Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakkan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya .
E.Aksioma Komunikasi Interpersonal
Prinsip-prinsip dasar dari kegiatan komunikasi, yang hampir tak terbantahkan lagi kebenarannya. Dengan memahami prinsip-prinsip ini, setiap petugas PR lembaga pemerintah akan menjadi waspada dan berhati-hati dalam setiap perilakunya. Karena pada dasarnya setiap perilakunya merupakan proses simbolik yang melibatkan pemberian makna oleh orang lain . Sehingga penting bagi setiap petugas PR lembaga pemerintahan untuk menjaga kualitas dan kemampuan komunikasi diri agar dapat menjaga kualitas citra lembaga . Aksioma dasar mengenai komunikasi diantaranya adalah :
Segala yang kita lakukan adalah komunikasi , Sangat tidak wajar jika kita berkomunikasi hanya karena ‘kita ingin berkomunikasi’, sehingga semua komunikasi memiliki tujuan, manfaat, dan secara sadar memiliki motivasi tertentu. Meski hal itu benar adanya, namun seringkali kita berkomunikasi tanpa kesadaran untuk melakukannya dan pada saat yang sama bahkan kita tak menginginkannya .
Cara pesan disampaikan selalu mempengaruhi bagaimana pesan tersebut diterima , Dalam berkomunikasi terdapat dua dimensi, yaitu dimensi isi dan dimensi hubungan. Dimensi isi komunikasi berkaitan dengan tingkat data atau informasi dan menggambarkan perilaku yang diharapkan sebagai respon (tanggapan). Berlawanan dengan itu, dimensi hubungan komunikasi menunjukkan bagaimana pertukaran itu diterjemahkan, serta sinyal apa yang dipikirkan seseorang tentang orang lain. Misalnya kalimat, “Tutup Pintu!” Isi kalimat itu mengharapkan orang lain untuk melakukan suatu tindakan yaitu menutup pintu. Namun, kalimat tersebut bisa disampaikan dalam nada perintah, permohonan atau imbauan. Perbedaan cara menyampaikan itu akan menandakan hakikat hubungan antar peserta komunikasi. Berdasarkan cara-cara tersebut, kita memberikan petunjuk kepada orang lain tentang bagaimana kita memandang hubungan kita dengan orang tersebut .
Komunikasi yang sebenarnya adalah pesan yang diterima, bukan yang diharapkan untuk diterima , Siapapun bisa mendengar atau melihat pesan yang disampaikan oleh orang lain . Namun, persoalan dasarnya adalah apakah orang lain tersebut mengerti apa yang kita komunikasikan, sesuai dengan harapan kita. Di sini persoalan menjadi lebih rumit. Hanya pada pesan yang dimengerti itulah kita bisa menyebutnya sebagai komunikasi, bukan seberapa banyak kita melemparkan pesan .
Cara kita memulai pesan seringkali menentukan hasil komunikasi , Seringkali kita mengalami tanggapan yang tidak menyenangkan dari kawan komunikasi kita. Hal itu, seringkali, disebabkan oleh awal komunikasi yang kita lakukan . Pilihan kata dan nada suara pada awal komunikasi kita, dapat menyebabkan orang lain tersinggung dan menjaga jarak, bahkan menolak komunikasi kita . Sehingga keberhasilan komunikasi kita akan ditentukan oleh bagaimana kita memulainya .
Komunikasi merupakan jalan dua arah , kita harus dapat memberi tidak hanya menerima , “Seorang pembicara yang baik (a good speaker) muncul dari seorang penyimak yang baik (a good listener).” Jika komunikasi kita ingin berhasil, maka kita tidak hanya menyampaikan komunikasi dengan jelas, namun kita juga harus menyimak komunikasi orang lain, sehingga komunikasi itu menjadi jelas. Pada akhirnya, pengertian dan kesepahaman akan didapat .
Komunikasi adalah ‘tarian’ , Komunikasi tidak hanya sekedar memberi dan menerima. Namun lebih dari itu, kita harus melakukannya bersama-sama. Suatu proses dua arah. Kita tidak bicara ‘kepada’ kawan bicara kita, namun kita bicara ‘dengan’ mereka .  Oleh karenanya, tidak akan ada komunikasi yang sama .  Karena pengalaman komunikasi kita dengan mereka akan berbeda setiap saat .  Seperti sebuah tarian bersama, maka semua penari harus menyelaraskan gerakannya agar terlihat indah, tidak atas kemauan pribadinya sendiri .
F.Kepercayaan Interpersonal dan Keterbukaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan diri berkontribusi secara signifikan terhadap komunikasi interpersonal . Temuan ini diperoleh berdasarkan rangkaian analisis data yang menunjukkan bahwa kontribusi kepercayaan diri terhadap komunikasi interpersonal besar 19.6%. Artinya, kepercayaan diri merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap komunikasi interpersonal . Dapat disimpulkan bahwa pentingnya membentuk kepercayaan diri dan meningkatkan rasa percaya diri pada diri siswa sehingga dengan kepercayaan diri tersebut, siswa lebih mudah untuk beradaptasi dan berkomunikasi dengan baik terhadap lingkungan sosialnya .
Kegiatan Komunikasi interpersonal dapat dilakukan apabila penerima pesan atau komunikan memberikan tanggapan sesuai dengan apa yang diharapkan dari Si pemberi pesan atau komunikator . Komunikasi interpersonal dipengaruhi kepercayaan diri (DeVito, 2011; Rakhmat, 2005; Arifin, 2011) . Rakhmat (2005) mengatakan bahwa seseorang merasa rendah diri, maka akan mengalami kesulitan mengkomunikasikan gagasannya kepada orang yang dihormatinya dan takut berbicara di depan umum karena takut orang lain menyalahkannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Heider (dalam Siska, Sudiharjo, dan Purnamaningsih, 2003), bahwa kemampuan berkomunikasi tidak hanya ditentukan oleh masalah fisik dan keterampilan saja, tetapi juga dipengaruhi oleh kepercayaan diri .
Hubungan Interpersonal yang Efektif
Seseorang dikatakan mampu mengelola G.hubungan interpersonal dengan efektif jika mereka memiliki kriteria sebagai berikut:
Menjadi pendengar yang baik
Tidak menjaga jarak dengan siapapun
Kolaboratif
Berbagi tanggung jawab
Tidak otoriter
Berorientasi pada kerja tim
Mendukung pada ide-ide yang dikemukakan orang lain
Jujur
Dapat dipercaya
Tidak bertele-tele
Etis
Hubungan Kekuasaan dengan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah Komunikasi yang di lakukan antara dua orang atau lebih . Komunikasi interpersonal merujuk pada komunikasi yang terjadi secara langsung antara dua orang. Komunikasi interpersonal banyak membahas tentang bagaiamana suatu hubungan di mulai, bagaimana mempertahankan suatu hubungan, dan keretakan suatu hubungan (Berger, 1979; Dainton & Stafford, 2000) .
Jumlah orang yang berkomunikasi terbatas, tidak banyak, hanya sekitar 4-5 orang .  Pesan yang di sampaikan (materi atau bahan pembicaraan) adalah hal-hal yang menyangkut minat serta kepentingan orang per orang . Orang-orang yang melakukan atau terlibat dalam komunikasi interpersonal biasanya saling kenal atau telah berkenalan lebih dahulu beberapa saat sebelum melakukan komunikasi . Sukar menerima keikutsertaan atau keterlibatan orang-orang pihak lain dalam komunikasi yang sedang berlangsung .

Komentar